ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)
Wednesday, June 6, 2018
Add Comment
ABK Gillnet |
Gillnet disebut juga jaring insang karena alat tangkap ini dibuat dan dirancang secara khusus agar Ikan yang kita tangkap terkena melalui insang ikan makanya alat tangkap gilnet ini sama dengan alat tangkap yang sifatnya menjerat ikan melalui insang.
Alat tangkap Gillnet atau jaring insang ini banyak digunakan oleh para nelayan Tradisional maupun nelayan modern dikarenakan alat ini sangat praktis untuk menangkap ikan juga ramah terhadap lingkungan.
Alat tangkap Gillnet atau jaring insang ini tersebar di seluruh indonesia bahkan diseluruh dunia menggunakannya. Yang membedakan dalam operasi alat tangkap ini hanyalah besarnya mata jaring yang dapat disesuaikan dengan jenis ikan yang akan kita tangkap.
Istilah “gill
net” didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap
“gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring. Sedangkan “gill
net dasar” atau “bottom gill net” adalah jaring insang, jaring rahang yang cara
operasinya ataupun kedudukan jaring pada fishing ground direntangkan pada dasar
laut,
yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal, dengan bahan jaring terbuat dari multi fibre.
Baca Juga ;
- Harga Jaring Gillnet Millenium
- Bubu Wadong
- Kapal Purse Seine
- Cara Menjebak Ikan
yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal, dengan bahan jaring terbuat dari multi fibre.
Baca Juga ;
- Harga Jaring Gillnet Millenium
- Bubu Wadong
- Kapal Purse Seine
- Cara Menjebak Ikan
ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)
1. Sejarah Alat Tangkap Jaring Insang
Dalam bahasa
Jepang gill net disebut dengan istilah “sasi ami”, yang berdasarkan pemikiran
bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ialah dengan proses bahwa ikan-ikan
tersebut “menusukkan diri-sasu” pada “jaring-ami”.
Di Indonesia penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutkan nya berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang dsb nya), ada pula yang disertai dengan nama tempat (jaring udang Bayeman), dan lain sebagainya.
Tertangkapnya ikan ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada mata jaring atupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring.
Di Indonesia penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutkan nya berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang dsb nya), ada pula yang disertai dengan nama tempat (jaring udang Bayeman), dan lain sebagainya.
Tertangkapnya ikan ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada mata jaring atupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring.
2. Prospektif Alat Tangkap
Prospektif gill net dasar atau bottom gill net di Indonesia sangat baik, hal ini dikarenakan secara kuantitatif, jumlahnya cukup besar di Indonesia. Hal-hal yang mempengaruhi besarnya bottom gill net secara kuantitatif di Indonesia :
1.
Bahan dasar (material) pembuatan
bottom gill net mudah diperoleh
2.
Proses pembuatan bottom gill net mudah
3.
Harganya relatif murah
4.
Fishing method dari bottom gill net
mudah
5.
Biaya relatif murah sehingga dapat
dimilliki oleh siapa saja
A. KONSTRUKSI ALAT TANGKAP ( BOTTOM GILL NET ) Jaring Insang Dasar
1. KONSTRUKSI UMUM
Pada umumnya yang
disebutkan dengan gill net dasar ialah jaring dengan bentuk empat persegi
panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar
jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain,
jumlah mesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada
arah panjang jaring.
Pada
lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan pelampung (float) dan
pada bagian bawah dilekatkan peemberat (sinker).
Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring akan terentang.
Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring akan terentang.
2. DETAIL KONSTRUKSI JARING INSANG
Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, yang dengan demikian letak jaring akan telah tertentu. Karena jaring ini direntang pada dasar laut, maka dinamakan bottom gill net, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal.Posisi jaring dapat diperkirakan pada float berbendera atau bertanda yang dilekatkan pada kedua belah pihak ujung jaring, tetapi tidaklah dapat diketahui keadaan baik buruknya rentangan jaring itu sendiri.
3. KARAKTERISTIK JARING INSANG
Set bottom gill net direntang pada dasar laut, sehingga yang menjadi tujuan penangkapan adalah ikan-ikan damersal. Bottom gill net berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, ris atas dan ris bawah serta dilengkapi dengan jangkar.Besarnya mata jaring bervariasi tergantung sasaran yang akan ditangkap baik udang maupun ikan.
Jaring gill net direntangkan pada float berbendera yang diletakkan pada kedua belah pihak
ujung jaring tetapi tidak dapat diketahui keadaan baik buruknya rentangan itu sendiri.
4. BAHAN DAN SPESIFIKASINYA
Pengenalan bahan
jaring sintetis dengan mutu yang tinggi telah merangsang perkembangan pemakaian
alat ini. Hal ini disebabkan efisiensi penangkapan yang jauh lebih baik yakni
2-13 kali lebih tinggi pada PA monofillament yang transparant (jernih)
dibanding dengan bahan serat alami (kapas, rami, rami halus).
1. Persyaratan
Persyaratan
efisiensi penangkapan yang baik memerlukan rendahnya daya rangsang alat untuk
organ penglihatan atau organ lateral line sebelum ikan terkait atau terjerat
dalam jaring gill net harus disesuaikan dengan kebiasaan hidup ikan melebihi trawl
dan purse seine.
Bahan dari gill
net harus mempunyai daya tampak sekecil mungkin dalam air, terutama sekali
untuk penangkapan di siang hari pada air jernih. Serat jaring juga harus
sehalus dan selunak mungkin untuk mengurangi daya penginderaan dengan organ
side line. Serat jaring yang lebih tipis juga kurang terlihat.
Sebaliknya bahan harus cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yaang tertangkap dan dalam upayanya untuk membebaskan diri.
Lebih lanjut diperlukan kemuluran dan elastisitas yang tepat untuk menahan ikan yang terjerat atau terpuntal sewaktu alat dalam air atau sewaktu penarikan keatas kapal tetapi tidak menyulitkan sewaktu ikan itu diambil dari jaring.
Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk beban kecil tidak sesuai untuk gull net karena ukuran ikan yang terjerat pada insang tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu memiliki kekuatan simpul yang stabil dan ukuran mata jaring tidak boleh dipengaruhi air.
Sebaliknya bahan harus cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yaang tertangkap dan dalam upayanya untuk membebaskan diri.
Lebih lanjut diperlukan kemuluran dan elastisitas yang tepat untuk menahan ikan yang terjerat atau terpuntal sewaktu alat dalam air atau sewaktu penarikan keatas kapal tetapi tidak menyulitkan sewaktu ikan itu diambil dari jaring.
Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk beban kecil tidak sesuai untuk gull net karena ukuran ikan yang terjerat pada insang tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu memiliki kekuatan simpul yang stabil dan ukuran mata jaring tidak boleh dipengaruhi air.
2. Macam dan Ukuran benang.
PA continous
filament adalah bahan yang paling lunak dari semua bahan sintetis dalam kondisi
basah, warna putih mengkilat yang alami adalah jauh lebih terlihat dalam air
jernih. Warna hijau, biru, abu-abu dan kecoklatan merupakan warna-warna yang
nampak digunakan paling umum pada perikanan komersial.
Sebab banyaknya
macam dari gill net sesuai dengan ukuran, ukuran mata jaring, jenis ikan, pola
operasi, kondisi penangkapan, dll tidak mungkin memberi rekomendasi yang
menyeluruh untuk seleksi bahan jaring. Semua nilai R tex adalah nominal dan
berkenaan dengan netting yarn yang belum diselup dan belum diolah.
3. Warna Jaring
Warna jaring yang
dimaksudkan disini adalah terutama dari webbing. Warna float, ropes, sinkers
dan lain-lain diabaikan, mengingat bahwa bagian terbesar dari gill net adalah
webbing.
Pada synthetic fibres, net preservation dalam bentuk pencelupan telah tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine dapat dibuat sekehendak hati, yang dengan demikian kemungkinan mengusahakan warna jaring untuk memperbesar fishing ability ataupun catch akan dapat lebih diusahakan.
Dengan perkataan lain, warna jaring yang sesuai untuk tujuan menangkap jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan dapat diusahakan.
Warna jaring dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor depth dari perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain faktor, dan pula sesuatu warna akan mempunyai perbedaan derajat “terlihat” oleh ikan –ikan yang berbeda-beda.
Karena tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ini ialah dengan cara gilled dan entangled, yang kedua-duanya ini barulah akan terjadi jika ikan tersebut menubruk atau menerobos jaring, maka hendaklah diusahakan bahwa efek jaring sebagai penghadang, sekecil mungkin.
Pada synthetic fibres, net preservation dalam bentuk pencelupan telah tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine dapat dibuat sekehendak hati, yang dengan demikian kemungkinan mengusahakan warna jaring untuk memperbesar fishing ability ataupun catch akan dapat lebih diusahakan.
Dengan perkataan lain, warna jaring yang sesuai untuk tujuan menangkap jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan dapat diusahakan.
Warna jaring dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor depth dari perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain faktor, dan pula sesuatu warna akan mempunyai perbedaan derajat “terlihat” oleh ikan –ikan yang berbeda-beda.
Karena tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ini ialah dengan cara gilled dan entangled, yang kedua-duanya ini barulah akan terjadi jika ikan tersebut menubruk atau menerobos jaring, maka hendaklah diusahakan bahwa efek jaring sebagai penghadang, sekecil mungkin.
A. HASIL TANGKAPAN GILLNET
Karena jaring ini direntang pada dasar laut, yang demikian berarti
jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom
fish) ataupun ikan-ikan damersal.
Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit (entangled).
Jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis, misalnya herring, cod, halibut, mackerel, yellow tail, sea bream, tongkol, cakalang, kwe, layar, selar, dan lain sebagainya. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan jaring ini.
Jenis-jenis ikan seperti cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit (entangled).
Jenis ikan yang tertangkap berbagai jenis, misalnya herring, cod, halibut, mackerel, yellow tail, sea bream, tongkol, cakalang, kwe, layar, selar, dan lain sebagainya. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan jaring ini.
B.
DAERAH PENANGKAPAN.
Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau daerah penangkapan adalah
daerah pantai, teluk, dan muara-muara yang mengakibatkan pula jenis ikan yang
tertangkap berbagai jenis.
C. ALAT BANTU PENANGKAPAN.
Alat bantu penangkapan merupakan faktor penting untuk mengumpulkan ikan
pada suatu tempat yang kemudian dilakukan operasi penangkapan. Alat bantu yang
digunakan dalam operasi penangkapan ikan dengan menggunakan bottom gill net
adalah :
* LAMPU / LIGHT FISHING
L ight Fishing
Kegunaan lampu untuk alat penangkapan аdаlаh untuk mengumpulkan kawanan ikan kеmudіаn melakukan operasi penangkapan dеngаn menggunakan gill net. Jenis-jenis lampu уаng digunakan bermacam-macam аntаrа lаіn :
Ancor / obor
Lampu petromak / starmking
Lampu listrk ( penggunaannya mаѕіh terbetas )
Faktor уаng paling berpengaruh dalam penggunaan lampu аdаlаh kekuatan cahaya lampu уаng digunakan, ѕеlаіn іtu јugа ada bеbеrара faktor lаіn :
Kecerahan : Jіkа kecerahan kecil, bеrаrtі banyak partikel-partikel dalam air maka pembiasan cahaya terserap dan akhirnya tіdаk menarik perhatian dаrі ikan уаng ada disekitarnya. Jadi kecerahan menentukan kekuatan lam
Gelombang, angin, arus : Akаn mempengaruhi kedudukan lampu. Adanya faktorfakttor іtu menyebabkan kondisi sinar уаng semula lurus menjadi bengkok.
Sinar bulan : Pada waktu bulan purnama sukar sekali mengadakan penangkapan menggunakan lampu karena cahaya terbagi rata, sadangkan penangkapan menggunakan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna dalam air.
* PAYAOS
Light Fishing |
L ight Fishing
Kegunaan lampu untuk alat penangkapan аdаlаh untuk mengumpulkan kawanan ikan kеmudіаn melakukan operasi penangkapan dеngаn menggunakan gill net. Jenis-jenis lampu уаng digunakan bermacam-macam аntаrа lаіn :
Ancor / obor
Lampu petromak / starmking
Lampu listrk ( penggunaannya mаѕіh terbetas )
Faktor уаng paling berpengaruh dalam penggunaan lampu аdаlаh kekuatan cahaya lampu уаng digunakan, ѕеlаіn іtu јugа ada bеbеrара faktor lаіn :
Kecerahan : Jіkа kecerahan kecil, bеrаrtі banyak partikel-partikel dalam air maka pembiasan cahaya terserap dan akhirnya tіdаk menarik perhatian dаrі ikan уаng ada disekitarnya. Jadi kecerahan menentukan kekuatan lam
Gelombang, angin, arus : Akаn mempengaruhi kedudukan lampu. Adanya faktorfakttor іtu menyebabkan kondisi sinar уаng semula lurus menjadi bengkok.
Sinar bulan : Pada waktu bulan purnama sukar sekali mengadakan penangkapan menggunakan lampu karena cahaya terbagi rata, sadangkan penangkapan menggunakan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna dalam air.
* PAYAOS
Payaos merupakan rumpon laut dalam yang berperan dalam pengumpulan ikan
pada tempat tertentu dan dilakukan operasi penangkapan.
Payaos pelampungnya terdiri dari 60-100 batang bambu yang disusun dan diikat menjadi satu sehingga membentuk rakit (raft), selain dari bambu pelampung juga terbuat dari alumunium.
Tali pemberat (tali yang menghubungkan antara pelampung dan pemberat) mencapai 1000-1500 m, terbuat dari puntalan rotan, bahan syntetik seperti polyethylene, nylon, polyester, polypropylene. Sedangkan pemberat berkisar 1000-3500 kg yang terbuat dari batu dimasukkan dalam keranjang rotan dan cor-coran semen. Dan untuk rumbai-rumbainya digunakan daun nyiur dan bekas tali polyethylene dan ban bekas.
Payaos pelampungnya terdiri dari 60-100 batang bambu yang disusun dan diikat menjadi satu sehingga membentuk rakit (raft), selain dari bambu pelampung juga terbuat dari alumunium.
Tali pemberat (tali yang menghubungkan antara pelampung dan pemberat) mencapai 1000-1500 m, terbuat dari puntalan rotan, bahan syntetik seperti polyethylene, nylon, polyester, polypropylene. Sedangkan pemberat berkisar 1000-3500 kg yang terbuat dari batu dimasukkan dalam keranjang rotan dan cor-coran semen. Dan untuk rumbai-rumbainya digunakan daun nyiur dan bekas tali polyethylene dan ban bekas.
D. TEKNIK OPERASI
Pada saat melakukan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian dilakukan
pemasangan jaring bottom gill net oleh Anak Buah Kapal (ABK).
Jaring bottom gill net dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan dapat menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon, dan gerombolan ikan tertarik lalu mengumpul di sekitar rumpon maupun light fishing dan akhirnya tertangkap karena terjerat pada bagian operculum (penutup insang) atau dengan cara terpuntal.
Jaring bottom gill net dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan dapat menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon, dan gerombolan ikan tertarik lalu mengumpul di sekitar rumpon maupun light fishing dan akhirnya tertangkap karena terjerat pada bagian operculum (penutup insang) atau dengan cara terpuntal.
Holling
Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah cukup
banyak, maka dilakukan holling dengan menarik jaring bottom gill net dari dasar
perairan ke permukaan ( jaring ditarik keatas kapal ). Setelah semua hasil
tangkap dan jaring ditarik ke atas kemudian baru dilakukan kegiatan
penyortiran.
E. HAL – YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN
FAKTOR LUAR :~
1. Keadaan Musim ( cuaca )
Karena fishing ground atau daerah penangkapan merupakan daerah teluk,
sehingga baik buruknya musim atau cuaca akan mempengaruhi keberhasilan suatu
penangkapan.
2. Keberadaan Resources (sumberdaya ikan)
Makin banyak jumlah unit dari suatu alat tangkap, maka akan tejadi over
fishing sehingga keberadaan resources akan terancam. Hal ini akan mengurangi
jumlah penagkapan di suatu daerah penangkapan. Untuk mengatasinya maka
dilakukan pembatasan ukuran mesh size gill net itu sendiri.
3. Teknik Penangkapan
Apabila salah dalam pengoperasian alat tangkap maka akan didapatkan hasil tangkapan (catch) yang minimum.
4. Market (Pemasaran)
Pemasaran atau market ke daerah konsumsi atau tujuan juga mempengaruhi
keberhasilan suatu penangkapan.
FAKTOR DALAM :
1. Bahan Jaring
Operasi Gill Net |
Bahan atau twine yang paling banyak digunakan adalah yang terbuat dari syntetis. Twine yang dipergunakan hendaklah “lembut tidak kaku, pliancy, suppleness”.
Dengan demikian maka twine yang digunakan adalah cotton, hennep, linen, amylan, nylon, kremona, dan lain-lain sebagainya, dimana twine ini mempunyai fibres
Bahan-bahan dari manila hennep, sisal, jerami dan lain-lain yang fibres-nya keras tidak digunakan. Untuk mendapatkan twine yang lembut, ditempuh cara yang antara lain dengan memperkecil diameter twine ataupun jumlah pilin per-satuan panjang dikurangi, ataupun bahan-bahan celup pemberi warna ditiadakan.
2. Ketegangan rentangan tubuh jaring
Yang dimaksud rentangan disini ialah baik rentangan ke arah lebar demikian
pula rentangan ke arah panjang. Ketegangan rentangan ini, akan mengakibatkan
terjadinya tension baik pada float line ataupun pada tubuh jaring.
Dengan perkataan lain, jika jaring direntang terlalu tegang maka ikan akan sukar terjerat, dan ikan yang telah terjeratpun akan mudah lepas. Ketegangan rentangan tubuh jaring akan ditentukan terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring, tali temali, sinking force dari sinker dan juga shortening yang digunakan.
Dengan perkataan lain, jika jaring direntang terlalu tegang maka ikan akan sukar terjerat, dan ikan yang telah terjeratpun akan mudah lepas. Ketegangan rentangan tubuh jaring akan ditentukan terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring, tali temali, sinking force dari sinker dan juga shortening yang digunakan.
3. Shortening atau shrinkage
Supaya ikan-ikan mudah terjerat (gilled) pada mata jaring dan juga supaya
ikan-ikan tersebut setelah sekali terjerat pada jaring tidak akan mudah
terlepas, maka pada jaring perlulah diberikan shortening yang cukup.
4. Tinggi Jaring
Yang dimaksud dengan istilah tinggi jaring disini ialah jarak antara float
line ke sinker line pada saat jaring tersebut terpasang di perairan. Jenis
jaring yang tertangkapnya ikan secara gilled, lebih lebar jika dibandingkan
dengan jaring yang tertangkapnya ikan secara entangled. Hal ini tergantung pada
swimming layer dari pada jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.
5. Mesh size
Dari percobaan-percobaan terdapat kecenderungan bahwa sesuatu mesh size
mempunyai sifat untuk menjerat ikan hanya pada ikan-ikan yang besarnya tertentu
batas-batasnya. Dengan perkataan lain, gill net akan bersikap selektif terhadap
besar ukuran dari catch yang diperoleh.
Jenis Dan Bentuk Purse seine
Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch yang besar jumlahnya pada pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya dengan besar badan ikan yang jumlahnya terbanyak pada fishing ground tersebut.
Jenis Dan Bentuk Purse seine
Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch yang besar jumlahnya pada pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya dengan besar badan ikan yang jumlahnya terbanyak pada fishing ground tersebut.
SUMBER BACAAN / DAFTAR PUSTAKA
Ayodhyoa,A.U. Fishing Methods. Bagian Penangkapan Ikan , Fakultas Perikanan
IPB. Bogor. 1975.
Ayodhyoa,A.U. Metode Penangkapan Ikan. Fakiltas Perikanan IPB. Bogor. 1974.
FAO Catalogue of Small Scale Fishing Gear. Published by arrangement with
the Food and Agriculture Organization of the United Nations by Fishing New .
Fisherman’s Manual. Published by World Fishing. London. 1976.
Klust,Gerhard. Bahan Jaring Untuk Alat Penangkap Ikan. Team Penerjemah BPPI
Semarang. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. 1987.
Nomura,Masatsune dan Tomeyoshi Yamazaki. Fishing Techniques (1). Japan
International Cooperation Agency. Tokyo. 1977
_ BUDI DAYA KEPITING LUNAK
_ BUDI DAYA IKAN MAS
_ BUDI DAYA IKAN NILA
_ BUDI DAYA IKAN SIDAT
_ BUDI DAYA IKAN TERIPANG
_ BUDI DAYA UDANG VANAMEI
_ BUDI DAYA CACING SUTERA
_ BUDI DAYA IKAN LELE SANGKURIANG
_ BUDI DAYA IKAN GURAME
Alat tangkap gill net ( jaring insang )
Silahkan di share apabila bermanfaat
Baca juga
_ BUDI DAYA IKAN MAS
_ BUDI DAYA IKAN NILA
_ BUDI DAYA IKAN SIDAT
_ BUDI DAYA IKAN TERIPANG
_ BUDI DAYA UDANG VANAMEI
_ BUDI DAYA CACING SUTERA
_ BUDI DAYA IKAN LELE SANGKURIANG
_ BUDI DAYA IKAN GURAME
0 Response to "ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)"
Post a Comment