Kelebihan Dan Kekurang Sistem Pertanian Organik
Tuesday, March 25, 2025
Add Comment
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan bertemu dengan empat petani yang ingin belajar tentang cara menanam sayuran organik. Saya sangat senang menyambut mereka, karena saya termasuk orang yang antusias dalam mendorong petani untuk secara bertahap mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis seperti pupuk dan pestisida. Ini penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan serta menjaga kesehatan petani dan konsumen.
Saat ini, banyak petani yang masih bergantung pada pestisida dan pupuk an-organik karena mereka menganggapnya lebih praktis dan hasilnya cepat terlihat. Namun, untuk mengubah pola pikir ini, dibutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan dalam mengajak mereka beralih dari praktik budidaya yang tidak ramah lingkungan.
![]() |
pertanian organik |
Kesadaran akan pentingnya hidup sehat membuat makanan organik, seperti sayuran, semakin diminati. Di kota-kota besar, kini banyak gerai yang menjual produk organik seperti sayuran, ayam, dan telur yang dibudidayakan secara organik.
Meskipun harga produk organik sering dianggap mahal, sebenarnya biaya tersebut relatif jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk perawatan kesehatan.
Penggunaan teknologi pertanian modern, seperti bibit unggul, pupuk kimia, dan pestisida kimia, dalam intensifikasi lahan telah menyebabkan degradasi yang signifikan, sehingga menurunkan produktivitas tanaman.
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan untuk meningkatkan hasil panen justru menimbulkan masalah baru, yaitu menurunnya kesuburan tanah dan kekurangan unsur hara. Dengan menerapkan pertanian organik, termasuk budidaya sayuran menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati, kita dapat memulihkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia tidak hanya menimbulkan masalah yang telah disebutkan, tetapi juga berkontribusi pada pencemaran lingkungan serta menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia akibat residu kimia yang terakumulasi dalam makanan.
Misalnya, bahan kimia dalam insektisida dapat menyebabkan gangguan kesehatan, baik secara langsung maupun dalam jangka panjang.
Zat berbahaya dalam pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dari pertanian dan peternakan yang terkontaminasi, air yang tercemar, atau bahkan melalui udara yang terpapar dari area pertanian yang melakukan penyemprotan hama.
Prinsip dasar pertanian organik adalah menjaga lingkungan agar tetap bersih dan tidak merusak ekosistem. Beberapa langkah yang diambil untuk mencapai tujuan ini meliputi:
- - Menggunakan pupuk organik padat seperti kompos, pupuk kandang, atau guano
- - Menggunakan pupuk organik cair (POC) dan pupuk hayati
- - Menggunakan pupuk hijau
- - Menerapkan pestisida nabati
- - Mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman dengan pola tanam polikultur.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pertanian Organik
Kelebihan sistem pertanian organik antara lain:
- Tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan, termasuk tanah, air, dan udara. Selain itu, produk yang dihasilkan juga bebas dari racun yang dapat membahayakan kesehatan.
- Tanaman organik cenderung memiliki rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih renyah, dan lebih tahan terhadap patah dibandingkan dengan tanaman yang ditanam secara konvensional.
- Daya simpan produk organik biasanya lebih lama dibandingkan dengan produk non-organik.
- Namun, produk tanaman organik biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Kekurangan dari sistem pertanian organik meliputi:
Kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak, terutama dalam pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian ini umumnya dilakukan secara manual atau mekanik, serta menggunakan pestisida nabati yang harus dibuat sendiri. Saat ini, belum ada pestisida nabati yang dijual di pasaran.Penampilan fisik tanaman organik sering kali kurang menarik, seperti ukuran yang lebih kecil dan adanya lubang pada daun akibat serangan hama, jika dibandingkan dengan produk tanaman non-organik.
0 Response to "Kelebihan Dan Kekurang Sistem Pertanian Organik"
Post a Comment