Budidaya Belut Dalam Drum/Tong
Sunday, January 17, 2021
Add Comment
Budidaya Belut Dalam Drum/Tong - Dalam melakukan
budidaya belut bisa menggunakan kolam semen atau bisa memanfaatkan drum bekas
sebagai pengganti kolam. Penggunan drum atau tong bekas untuk budidaya belut.
Teknik
Budidaya / Ternak Belut Dalam Drum
Kali ini saya shere
tekhnik budidaya belut dalam drum. Inilah cara lengkap budidaya belut dengan
media drum bekas.
Budidaya Belut Dalam Drum/Tong
1.
Menyiapkan kolam budidaya belut
Metode ternak belut
dengan drum tergolong dalam semi permanen. Selain menggunakan drum dalam
budidaya belut secara semi permanen bisa juga memanfaatkan tong, kontainer
plastic atau kolam terpal.
Tentu saja dengan menggunakan drum untuk budidaya tidak seawet menggunakan kolam tembok, jadi jika Anda serius ingin budidaya belut disarankan mengggunakan kolam semen/tanah (Permanen).
Belut |
Tentu saja dengan menggunakan drum untuk budidaya tidak seawet menggunakan kolam tembok, jadi jika Anda serius ingin budidaya belut disarankan mengggunakan kolam semen/tanah (Permanen).
2.
Penyiapan kolam dalam ternak belut
Memanfaatkan drum
bekas tidak sulit, berikut ini langkah-langkanya :
•
Bersihkan tong/ drum hingga bersih terutama pada bagian dalamnya.
•
Buat lubang memanjang pada drum.
•
Letakan drum pada tanah yang datar dan juga beri pengganjal pada kanan dan kiri
agar drum tidak terguling.
•
Buat saluran pembuangan di bawah tong.
•
Buat peneduh dari sinar matahari agar belut tidak kepanasan.
3.
Media Tumbuh Ternak Belut
Media tumbuh belut
merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi
yang pas pada media tumbuh ini menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut
di luar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas menggunakan media berupa
lumpur kering, kompos, jerami padi pupuk TSP, dan mikroorganisme stater.
Berikut ini tips
membuat media tumbuh belut untuk kolam drum bekas:
•
Dasar drum diberi lapisan jerami dengan ketebalan 50 cm.
•
Siram jerami dengan mikroorganisma stater. Komposisi 1 liter per drum
•
Beri lapisan kompos setinggi 5 cm, bisa juga menggunakan pupuk kandang atau
tanah humus.
•
Lapisan yang terakhir adalah lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP
5kg. Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
•
Masukkan air besih ke dalam drum setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 minggu
sebelum dimasukan belut karena harus melalui proses fermentasi dahulu.
4.
Pemilihan Bibit Belut
Kolam drum beserta
media tumbuh sudah siap tinggal kita masukan bibit belut, sebaiknya kita
memilih bibit belut yang sehat, berikut ini beberapa kriteria bibit yang baik
dalam budidaya belut :
•
Pilih bibit belut yang memiliki ukuran yang seragam, hal ini bertujuan agar
ketika waktu panen ukuran yang dihasilkan juga seragam sehingga dan juga
mencegah terjadinya risiko kanibalisme atau saling memangsa
•
Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
•
Tidak cacat atau luka secara fisik.
•
Bebas dari penyakit.
•
Ukuran bibit belut kurang lebih panjang 10-12 cm.
5.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang
cukup bisa mencegah terjadinya kanibalisme di budidaya belut. Untuk takaran
disesuaikan dengan berat populasi belut. Paling aman diberi pakan sebanyak
5-20% dari bobot tubuh /hari
Pemberian pakan bisa
pada sore karena belut biasa mencari mangsa di sore dan malam hari. Untuk pakan
bisa diberi cacing, kecebong, ikan kecil maupun keong mas dan bekicot yang
sudah dicacah kecil-kecil.
6.
Panen Belut
Dalam satu drum bisa
diberi bibit belut sebanyak 2 kg dan dengan ukuran bibit 10-12 cm bisa dipanen
setelah 3-4 bulan,
Untuk harga bibit
belut rata-rata panjangnya 6-11cm dipasaran djual sekitar Rp.55.000/ kg (isi
75-110 ekor/kg) sedangkan harga jual belut komsumsi 32.000/kg isi 3-5 ekor.
Atau bila di pedesaan bisa mencari sendiri di pesawahan.
Demikian
langkah-langkah dalam melakukan budidaya atau ternak pembesaran belut dengan
memanfaatkan tong/drum plastik bekas.
0 Response to "Budidaya Belut Dalam Drum/Tong"
Post a Comment