Kelestarian Sumber Daya Ikan Di Waduk Gajah Mungkur

kelestarian sumber daya ikan Di waduk gajah mungkur - Setelah Kita mengenal Tentang Sejarah dan Potensi perikanan dari Gajah muingkur maka hasil dari kegiatan eksploetasi untuk pemasangan Artificial Buatan bisa di tentukan data awalnya.

Pemasangan artificial buatan di waduk Gajah mungkur terinbspirasi dengan pemasangan rumah ikan di laut. Untuk bisa menghidupkan habitat habitat di tengah waduk gajah mungkur maka di bangunlah suatu habitat buatan. Dari hasil pelaksanaan eksplorasi mengenai kondisi umum perikanan waduk gajah mungkur Wonogiri Jawa Tengah, dapat dikatahui bahwa:

kelestarian sumberdaya ikan di waduk gajah mungkur

Kelestarian Sumber daya Ikan di waduk Gajah Mungkur
Gajah Mungkur
1.Waduk Gajah Mungkur adalah danau buatan yang dibuat dengan membendung sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978.

2.Pemanfaatan waduk gajah mungkur dibidang perikanan dibagi menjadi dua, yaitu perikanan budidaya pada keramba jaring apung dan perikanan tangkap.

3.Budidaya ikan dalam keramba jaring apung di Waduk gajah Mungkur adalah jenis ikan nila, karena pertumbuhannya lebih cepat dan pemeliharaannya lebih mudah.kur


Baca Juga ; Perikanan Waduk Gajahmungkur

4.Jumlah nelayan di waduk gajah mungkur pada tahun 2010 adalah 48 kelompok, dengan jumlah anggota nelayan sebanyak 1260 orang. Produksi perikanan tangkap 2010 sebesar 960 Ton yang didominasi oleh ikan nila, patin dan tawes.

5.Alat tangkap yang digunakan meliputi gillnet, branjang, pancing dan perangkap. Pada umumnya nelayan Gajah mungkur bukan nelayan tetap, namun ada pekerjaan lain seperti bertani, berdagang dan lain sebagainya.

6.Salah satu upaya pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap adalah dengan cara penebaran benih ikan. Jenis ikan yang ditebarkan  adalah jenis ikan introduksi seperti ikan nila, tawes dan patin. Namun sejak tahun 1999, ikan sebaran adalah ikan nila saja.

7.Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah melakukan langkah-langkah konservasinya dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan di Perairan Waduk Serba Guna Gajah Mungkur Wonogiri yang didalamnya diatur tentang peta Zonasi Waduk Gajah mungkur untuk perikanan dan larangan menangkap ikan yang berukuran kurang dari 10 cm dan melepas kembali ikan yang mengalami kebuntingan.

8. Jenis ikan asli di waduk gajah mungkur biasanya tidak berbeda dengan sungai asalnya, yaitu sungai bengawan solo. 

Di waduk gajah mungkur banyak ditemukan ikan asli dan ikan tebaran. Jenis ikan asli yang masih sering ditemukan adalah ikan sogo, lukas, nilem, palung, betutu, gabus, karperdan keprek abang.
 
9.Jenis ikan tebaran yang sering ditemukan adalah nila, jambal siam, tawes, dan mujair. Jumlah jenis ikan di waduk gajah mungkur mencapai 20 jenis ikan terbanyak didominasi oleh family cyprinidae yang diperoleh dari hasil tangkapan dari berbagai alat tangkap, diantaranya merupakan ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti ikan nila, jambal siam dan betutu.

Terkait dengan artifisial habitat untuk waduk gajah mungkur, dari 9 hal tersebut, dapat dianalisis sebagai berikut:

1.Untuk menjamin kelestarian sumberdaya ikan di waduk gajah mungkur, pemerintah daerah wonogiri telah menetapkan kawasan konservasi yang lokasinya berada di sekitar inlet waduk gajah mungkur.

2. Pemasangan Habitat buatan atau artifisial habitat, harus dilakukan untuk mendukung program konservasi waduk gajah mungkur dalam rangka untuk pelestarian sumberdaya ikan asli waduk gajah mungkur yang identic dengan ikan asli dari bengawan solo.

3.Model artifisial habitat harus menyesuaikan dengan habitat dari sumberdaya ikan asli waduk gajah mungkur, baik struktur rancang bangun maupun atraktor yang digunakan.

Baca Juga ; Perlunya Penyelamatan Ekosistem Laut

0 Response to "Kelestarian Sumber Daya Ikan Di Waduk Gajah Mungkur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

           
         
close